Sejak masuk SD, Nadhifa ikut ekstra kurikuler wajib menari di sekolahnya. Ya, sekolah kakak memang mewajibkan setiap anak untuk mengikuti 1 jenis ekskul wajib dan beberapa ekskul pilihan. Awalnya sempat mau ikut sdilat, tapi setelah ngobrol langsung dengan anaknya tetiba malah ingin ikut menari.
Sebenarnya ada upaya persuasif juga dari orang tuanya ini agar si Kakak bisa agak lebih manis dan feminim. Kalau silat kayanya kan agak-agak maskulin gitu sementara anaknya bawaannya sudah tomboy. Guna mengurangi kadar ke-tomboi-an si Kakak kita membujuk agar Kakak mengikuti ekskul menari. Alhamdulillah anaknya nurut mau-an *gak kaya mak nya...hehehe.
Setelah sekian bulan ikut ekskul menari, pada suatu hari si Kakak membawa surat pemberitahuan bahwa akan ada perlombaan menari untuk tingkat SD di Taman Mini. Eh, si kakak terlihat sangat antusias sekali untuk ikut. Jadilah setelah membayar sejumlah uang untuk pendaftaran dan sewa baju, pada awal bulan lalu kami pun mengantarkan Kakak ke Taman Mini. Sekalian ngajakin Neio jalan-jalan juga deh jadinya.
Berangkat pagi-pagi karena Ibu Guru berpesan agar jam 7 sudah ada di lokasi. Sampailah
kita jam 7 teng di lokasi dan mendapati anak-anak sudah bersiap-siap
untuk tampil. Tapi ternyata, kostum buat kakak dan teman-temannya yang
akan menari ondel-ondel malah belum datang. Jadilah anak-anak ini
menunggu duduk di bawah pohon beralaskan tikar. Pokoknya, agak gak
pantas deh dengan uang pendaftaran yang sudah dibayarkan. Tapi, namapun
pengalaman pertama buat si Kakak dan saya, jadi ya dinikmati saja.
Lama menunggu si Kakak yang tidak kunjung ganti kostum dan di make
up, Neio akhirnya mulai grumpy. Jadilah kami mengajak Neio
berjalan-jalan dan naik Gondola. Sempat menunggu sebentar di loket tiket
karena gondola baru beroperasi pukul 9.30. Si anak laki senang dan
berani. Meski senyumnya agak kecut selama di atas gondola namun tentu
ini jadi pengalaman baru buat Neio melihat benda-benda menjadi jauh
lebih kecil dari ketinggian.
Selain tersenyum kecut
ternyata Neio juga sudah mulai mengantuk. Tapi, tetap anteng sampai
gondola kembali ke tempat semula, yipiiieee...
Setelah naik gondola, kami kembali ke lokasi lomba Kakak dan setelah 2
jam berselang sejak kedatangan, si Kakak baru mau dipake in kostum
tari. Dudududududu...begini caranya mah saya jadi kapok lo ikutan
lomba...
Kakak dan teman-tamannya juga sudah terlihat
letih meski ketika tampil masih tetap bersemangat. Alhasil, berkat
perjuangan yang cukup panjang dari pagi, akhirnya anak-anak peserta tari
ondel-ondel dari SD Al Azhar 17 Bintaro ini baru tampil pukul 11.15
saja...pppfffhhh.
Tampil kurang lebih 5 menit dengan
persiapan yang menacapai 4 jam lebih rasanya koq ga worth it banget ya.
Tak hanya tampang anak-anak yang kelelahan, para pengantar seperti saya
pun sudah kusut tak berwujud, hahahaha.
Anyway, setelah tampil, kami pun langsung cabut karena ada undangan syukuran dari seorang sahabat di kawasan BSD. Jadinya tidak sempat mendengarkan pengumuman pemenang. Keeseokan harinya baru mendapat informasi dari si Kakak kalau tim nya mendapat juara Harapan 3, hehehehe. Selamat ya Kak, semoga peserta untuk kategori itu lebih dari 6 tim, hahahaha. Bad news nya, karena pialanya cuma 1 dan pastinya buat sekolah, semua peserta akhirnya diminta iuran lagi untuk duplikasi piala, huehehehehe, bagooeesssss...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar