Kamis, 13 November 2014

Pagi di Taman Menteng Bintaro

Piknik ke taman sebenarnya sudah diniatkan dari dulu-dulu banget karena bosan dengan aktifitas putar-putar sekitar komplek di akhir pekan.

Beberapa waktu lalu, kami menyempatkan piknik ke taman dan ternyata seru juga ya...

Berikut cuplikan fotonya, enjoy it...

Yuhuu, piknik...
Enjoy Menteng Park Bintaro

Piknik = bermain

Neio paling sensitif kalau kakinya ada sesuatu pasti langsung minta dibersihkan...









Finally home sweet home...

Rabu, 12 November 2014

Neio dan Ikan




Di usia 2 tahunnya, Neio sangat tergila-gila dengan ikan. Ikan mainan yang seharusnya menjadi satu paket mainan kini memang tidak lagi berfungsi karena tongkat pancingannya yang sudah patah. Jadilah ikan-ikannya menjadi properti wajib Neio kala bermain. Terutama pada saat mandi maka si ikan pun akan diajak serta bergantian dengan mobil-mobilan truknya. 

Melihat aquarium dan kolam berisi ikan juga menjadi ritual wajib harian yang tak boleh terlewatkan. Beruntung di dekat rumah kami banyak tetangga yang punya aquarium dan ditaruh di luar rumah sehingga bisa dinikmati anak-anak. Begitu pula dengan kolam ikan. Beberapa rumah tetangga dilengkapi kolam ikan dank arena sistem rumah cluster yang tidak berpagar, maka Neio bisa menikmati ikan berenang kala berjalan-jalan pagi atau sore. 

Sempat terlintas beberapa kali agar si Papi membuat kolam ikan mini di depan rumah demi memuaskan si bungsu ini. Namun, setelah dipikir-pikir soal perawatannya kok saya jadi mundur teratur ya. Memiliki binatang peliharaan tentunya dibutuhkan komitmen untuk merawatnya. Jangan sampai kaya kucing tetangga yang bisanya Cuma kasih makan doang tapi selalu membuang kotorannya di rumah kami, huffftt sebeeel, laaah jadi curhat. 

Tapi, benaran deh, punya tetangga yang punya binatang peliharaan tapi tidak bertanggung jawab dengan kotoran piaraannya itu sangat menyebalkan sekali. Setiap pagi bukannya mencium aroma rumput pagi yang berembun tapi kita malah disuguhkan aroma kotoran kucing di setiap pojokan rumah, huaaaa, dasar kucing…(kucingnya nyaut, “emang gue kucing kelleeess…”).\

Balik lagi soal ikan, pengennya nanti ketika anak-anak sudah siap bertanggung jawab dengan binatang peliharaannya (termasuk membersihkan semua kotoran si binatang piaraan), maka saya juga berniat untuk mulai mengakomodir keinginan mereka. Hitung-hitung sebagai sarana pembelajaran untuk berbagi dan bertanggung jawab terhadap makhluk  hidup ciptaan Allah SWT sebelum nantinya mereka bertanggung jawab dengan pasangan mereka kelak, ceileeeh, dalam benar ya filosofinya, huehehehe. 

Nah, berhubung ikan-ikan yang dilihat Neio masih itu-itu aja, suatu hari ketika Sea World masih eksis kita sempat ke sana. Eh, bener saja, beberapa hari setelah kita ke sana tiba-tiba tak ada angin dan hujan si Sea World ini ditutup. Katanya siy soal sengketa masalah kontrak dengan Jaya Ancol. Entahlah, bagaimana Sea World ini sekarang, semoga ikan-ikannya tabah ya, untuk sementara waktu tidak didatangi Neio dan pengunjung lain dulu, hahahaha. 

Sebelum ke Sea World, sebenarnya kita juga sempat mampir ke Ancol Beach City dan Eco Park. Di Eco Park kita juga sempat kasih makan ikan-ikan di danau. Neio excited banget loo, senangnyaaa.

Ancol Beach City (lagi)

Bersama kakek dan ikan yang selalu setia menemani

Lively Mommy, lovely daughter and son

having fun

Mobil kesayangan...

Lagi tunggu Mami Mandi

Bukan (iklan) rokok lo yaaa

Ancol Ecopark di pagi hari

"Hi ikan, Neio juga punya ikan..."

Feeding the fish







Ecopark and its surroundings


Seaworld...
 
Ms. tour leader...

Mommy dan Neio
So much fun in Seaworld



Kura-kura (bukan) ninja


Di lain waktu kami mengajak Neio ke sebuah mall yang ada kolam ikan koinya. Kebetulan karena dulu pernah ngantor di mall itu jadi saya hapal banget betapa ikan-ikan di sana begitu menggemaskan. Meski bertepatan dengan jam tidur tapi Neio happy sekali bertemu 'teman-teman'nya.

Koi
Antusiasme yang sangat tinggi terhadap ikan-ikan ini seringkali membuahkan inspirasi untuk membuat aquarium portable untuk Baby Neio. Dibantu si kakak pada saat weekend akhirnya jadilah aquarium dari kardus ini. Aquarium ini terinspirasi dari salah satu blog teman yang kreatif dan aktif mengampanyekan kegiatan #MainDiRumah bersama buah hati tercintanya.

Lewat aquarium portable ini, si kakak bisa belajar menghargai barang-barang sisa di rumah dan melatih daya imajinasinya. Meski terlihat sederhana, namun si adek sangat senang dengan mainan barunya. Sampai dibawa-bawa kemana-mana looo, oooh...terharu aku terharu...

 
Masterpiece...Portable Aquarium special for Neio

Senin, 10 November 2014

Wedding Anniversary Berbalut Duka

11 November 2007 - 11 November 2014

Ulang tahun perkawinan ke-7 hari ini benar-benar menyisakan duka mendalam. Sehari sebelumnya kakak ipar (kakak suami) yang juga seorang politisi partai politik berbasis islam menghembuskan nafas terakhir sehari sebelum beliau berulang tahun. Ya, ulang tahun perkawinan kami memang bertepatan dengan hari ulang tahun si Kakak Ipar.

Lebih tragisnya lagi, beliau meninggal kurang dari 12 jam setelah kita besuk di Rumah Sakit. Tentu saja hal ini mengingatkan saya kembali pada saat kejadian menjenguk temannya papa beberapa bulan lalu. Jadi, sore menjelang magrib sehari menjelang ulang tahunnya, kami menyempatkan diri membesuk Mas Arief di RS. Waktu itu, Mas Arief sudah terlihat letih dan hanya menyapa dari tempat tidur.

Sejak operasi jantung yang dijalani kurang lebih sebulan lalu, Mas Arief memang kembali beraktifitas seperti biasa. Bahkan terlibat fi kepengurusan partai salah satu kubu dan (kabarnya) akan dilantik dalam waktu dekat. Kelelahan dengan segala aktifitas membuat dadanya sesak dan harus mendapat perawatan di RS. Tapi, berdalih hanya istirahat, Mas Arief tidak mau mengabarkan ini pada keluarga. Hingga akhirnya keluarga yang berada di Jakarta dan sekitarnya berinisiatif datang ke rumahnya dan mendapat informasi terkait opnamenya Mas Arief sejak beberapa hari lalu.

Singkat cerita, esoknya setelah membesuk di RS, kami beraktifitas seperti biasa dan sesampainya di kantor tiba-tiba suami saya langsung menelepon dan mengabarkan jika Mas Arief sudah 'tidak ada'. Seketika saya langsung merinding dan merasakan dejavu. Saat itu juga, saya langsung minta ijin untuk melayat. Sementara, si Bapak Suami sudah termehek-mehek sesenggukan. Sempat bertanya-tanya, bagaimana ini naik motornya sambil mewek begini...

Alhamdulillah, setelah 1 jam perjalanan kami tiba di RS dan melihat Mas Arief yang sudah tidur untuk selamanya. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT ya mas dan semua keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan...Amin Allahumma Amin


'sleep' tight Mas....
So, begitulah Ulang Tahun Perkawinan kali ini, belajar memaknai arti pernikahan di kala salah satu pasangan dipanggil Illahi lebih dulu. Sampai akhirnya ada obrolan, "nanti saya dimakamin dimana ya?", lalu "anak-anak bagaimana ya?". Wallahualam...

Perlahan, pada saat acara pemakaman saya juga mulai menjelaskan pada Nadhifa jika suatu hari salah satu dari kami pergi lebih dulu maka Kakak harus bisa mandiri dan membimbing adiknya. Entahlah, di usia 6 tahun lebih ini dia bisa mengerti atau tidak, tapi mukanya siy kayanya paham banget, hehehehe.

Anyway, Happy Anniversary my Dear Papi Farid, semoga kita diberikan usia yang panjang, barokah, dan bisa mengarungi samudera rumah tangga dengan penuh keihlasan dan kebahagiaan, amin ya Rabbal'alamin.