Rabu, 03 September 2014

Celotehan Neio

Mengamati perkembangan Batita itu memang luar biasa. Baru-baru ini saya abis cuti pulang kampung ke Padang dan menghabiskan hari demi hari bersama Neio (25bulan) selama kurang lebih 10 hari, full day, unseparatable, ceileeeeh.

Tak disadari, sekarang kosa kata Neio sudah bertambah banyak. Kita pun sudah bisa berkomunikasi layaknya orang dewasa karena sangat-sangat nyambung sekali. Apapun bisa ditanyakan dan disambung dengan kata-kata 'apa' untuk setiap topik yang sedang dibicarakan. Lucu, gemas, seru, kadang sampai tertawa guling-guling *lebay.

Nah, setelah pulang dari Padang (ceritanya masih terserak di kepala entah kapan akan dirangkai), saya melihat Neio ada bintitan di matanya. Kebetulan Senin saya ijin pulang cepat karena mendadak si Teteh harus pulang ke Bogor berhubung Bapaknya meninggal (innalillahi wa inna ilaihi roji'un). Kepikiran lah untuk bawa Neio ke dokter spesialis anak yang memang jadwalnya praktek pada hari itu.

Tidak seperti beberapa bulan sebelumnya waktu kunjungan ke dokter anak, kini Neio terlihat lebih cool. Bisa jadi karena ini faktor jam tidur siang yang terlewati dengan sukses. Fresh bangun tidur, makan siang sambil tunggu antrean, maka ketika berada di ruangan dokter acara konsultasi siang ini bisa dibilang sukses.

Usai diperiksa, sambil menungu Pak dokter membuatkan resep, saya iseng nanya cita-cita Neio. Berharap si anak bisa menjawab sebuah profesi sesuai harapan mak nya :p

Scene 1

Me     : Neio, kalau sudah besar mau jadi apa?
Neio   : mmmhhh...jadi orang bingung....
Me     : (muka merah)
dokter : Duh, jangan bingung Nak, kalau bingung pegangan saja (sambil tertawa)

Langsung saja dokternya bertanya siapa gerangan yang mengajarkan jawaban itu sambil menjudge pasti ada orang di sekitarnya yang menginspirasi Neio terkait jawaban si bocah. Menurut dokter???.
Masa iya maminya yang protektif ambisius ini mau anaknya jadi orang bingung...*sambil menatap sinis antagonis pada si dokter.

Barulah saya teringat waktu di perjalanan menuju Rumah Sakit kita sempat menyanyikan lagu Macet si Komo nan fenomenal itu di mobil. Lirik terakhir sukses dinyanyikan adek Neio...'Pak Polisi jadi bingung, orang-orang ikut bingung'...

Sebelum semakin dituduh menyesatkan oleh si dokter, sayapun berusaha menjelaskan soal lagu tersebut, entah si dokter bisa menerima atau tidak...saya pun tak peduli, hehehe.

Tak mau insiden 'orang bingung' terulang lagi, saya langsung menjelaskan pada Neio kalau jawaban itu tidak bagus sambil menjelaskan profesi-profesi menarik seperti pilot, dokter, dll ketika ada pertanyaan tentang cita-cita. Jadi, dalam rang berlatih, kini dalam sehari pasti ada dialog soal cita-cita ini dengan Neio.

Hasilnya, kini saya bisa bernafas lega. Setiap kali ditanya soal cita-cita, jawabannya sudah relatif aman, hehehe.

Scene 2

Me   : Neio, kalau sudah besar mau jadi apa?
Neio : Jadi Pilot
Me   : Pesawat apa?
Neio : Garuda, Sriwijaya
Me   : Mami diajak gak dek?
Neio : diajak

Topik lain yang tak kalah seru dilatih untuk Neio, diantaranya :

Scene 3

Me   : Neio, presiden Indonesia siapa? (sambil bisikin Jokowi)
Neio : jotowi
Me   : bagus, wakilnya? (sambil bisikin JK)
Neio: teka

Sayangnya pada scene ini ada interfensi dari Papi yang bilang Prabowo sebagai presiden. Beruntung anak ganteng ini masih dengerin kata Maminya, hihihihi.

Teruslah merangkai kata Neio hingga nanti ketika saatnya tiba kau bisa menuliskannya untuk keabadian.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar