Rabu, 01 Oktober 2014

Hi October...

Wooow, udah Oktober saja...Tidak terasa, persis sebulan yang lalu memulai aktifitas baru yang super full karena keputusan untuk kuliah lagi. Jadilah Senin-Kamis menghabiskan waktu sampai malam di luar rumah dan setibanya ke rumah hanya  bisa menatap serta mencium anak-anak yang sudah lelap tertidur.

Masih beradaptasi dengan ritme baru ibunya, tentu terkadang anak-anak mulai kritis juga ya. Terutama si Kakak yang memang tampak sangat mewarisi sifat kritis sang ibu.
Namun ternyata Neio yang usianya 4 tahun lebih muda dari sang Kakak, justru jauh lebih mengerti dan memahami rutinitas ibunya.

Tadi pagi mendapat cerita dari si Teteh kalau kemarin ada obrolan seru yang melibatkan Kakak dan Neio :

Kakak  : duuuh, mami kenapa siy pulangnya malam terus (muka sebel dan cemberut)
Neio     : sabar Kak, mami kan sekolah...(tampang cool nan bijak)

Saya yang hanya mendapatkan ceritanya langsung terharu. Bahkan, si Teteh yang mendengar langsung percakapan ini sampai komentar, "Lah ini siapa yang kakak, siapa yang adek ya?!".

Tapi benar ya, kehilangan moment-moment bersama anak-anak (terutama Neio yang dalam masa "Golden Period") rasanya gimana gitu...Tiba-tiba saja berasa anaknya kok sudah gede. Lalu, selama minggu ini, kalau ditinggal di pagi hari (saya, kakak dan papinya berangkat bareng) ternyata Neio sudah tidak menangis lagi. Bahkan langsung melambaikan tangan sambil tersenyum. Sweet Neio.

Neio juga sudah mulai fokus ketika dibacakan cerita-cerita dongeng pengantar tidur sehingga tidak lagi terlalu bergantung pada ASI. Sangat berharap semoga Weaning with Love program bisa terealisasi di bulan ini ketika Neio menginjak usia 27 bulan, amin.

Di masa ini pula, saya mulai berpikir ulang apakah tetap dengan keputusan memiliki 2 anak atau mengikuti niat suami yang ingin 3 anak, huehehehe. Abis, rasanya ketika melihat anak-anak tumbuh besar koq rasanya sepi ya gak ada yang bisa diuyel-uyel lagi. Apakagi kalau membesuk tetangga yang baru lahiran dan melihat bayi kecil tak berdaya tengah digendong ibunya, huhuhuhu, kok pengen yaaaa, hahaha. Keinginan ini juga makin menjadi-jadi ketika mampir ke toko bayi untuk beli kado, pppffhhh, kenapa semua baby stuff itu bisa dibuat lucu-lucu begitu....

Well....*tarik napas panjang
Sepertinya siap-siap berangkat ke kampus lebih realistis untuk saat ini daripada dihantui pikiran-pikiran melanggar program pemerintah soal jumlah anak, hehehe...cuuuussss...Prof...I'm Comiiing....:)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar