Kamis, 23 Oktober 2014

Nadhifa Diary

Berberapa hari lalu, Nadhifa baru saja menyelesaikan Ujian Tengah Semester (UTS) pertamanya di Tingkat Sekolah Dasar. Tapi entah kenapa di UTS pertama ini justru malah saya yang deg-deg an. Khawatir kalau anaknya kurang konsentrasi, nanti soalnya ada yang terlewatkan, pokoknya banyak kekhawatiran-kekhwatiran yang menurut suami saya malah tidak berdasar sama sekali.

Nadhifa dan seragam hariannya...
Ya, begitulah sebagai kaum Virgo yang selalu menuntut perfeksionisitas dalam segala hal, jadinya ya begini, eits kenapa jadi nyalahin zodiak ya, hihi. Singkat cerita, dengan bimbingan dari Coah Papi di malam hari (karena maknya juga ribet dengan kuliah malamnya), alhamdulillah Nadhifa menyelesaikan UTS nya. Padahal saat UTS sempat dilanda batuk pilek gitu.

Beberapa hari setelah UTS, kakak Nadhifa mengabarkan berita baik. Setelah diperiksa oleh Ibu Guru, alhamdulillah semua nilai UTS Nadhifa untuk pelajaran tematik (4 macam) mendapat nilai 100. Nilai 100 untuk semua pelajaran tematik juga didapatkan oleh satu orang teman lainnya. Jadi hanya ada 2 anak yang mendapat nilai 100 untuk pelajaran tematik dan salah satunya anak saya, Nadhifa.

Duuh, saya senaaaangnya bukan main, alhamdulillah ya. Bapaknya apalagi, mengaku sebagai coach dan pulang lebih awal dari biasanya demi menemani putri tercinta untuk persiapan UTS membuat si papi rada jumawa, hehehe. Tapi, entah kenapa kami masih aga sedikit tidak percaya pada saat itu dan mencoba mengkonfirmasi langsung pada Ibu Guru by BBM (gaya ya sekolah sekarang, bisa chat bbm langsung ama guru segala). Ternyata apa yang sudah dijelaskan Kakak Nadhifa benar adanya.

Beginilah resiko punya anak yang rada talkative dan terkadang punya daya imajinasi tinggi, kadang sebuah informasi harus di recheck kebenarannya pada sumber lain, hehehe, maaf ya Kak :p. Setelah pengumuman pelajaran tematik, saya masih menunggu informasi untuk 2 pelajaran lain yang belum ada hasilnya, yakni Agama dan Bahasa Inggris. Hingga pada suatu hari si kakak akhirnya menuliskan sendiri hasil UTS agamanya lewat sebuah surat.

Memang selama ini untuk melatih motorik halus Nadhifa terutama dalam hal menulis, kami menstimulasinya lewat surat. Keterbatasan waktu menemani Nadhifa di rumah pada hari kerja diusahakan sebisa mungkin terbayar lewat hal-hal lain. Salah satunya ya lewat gerakan menulis surat setiap hari ini. Semua hal yang sudah dilakukan di sekolah seharian dapat dituliskan dalam selembar kertas dan malamnya kami menyempatkan waktu membahasnya.

Alhamdulillah, beberapa hari berjalan, sudah terlihat ada kemajuan dari kerapihan tulisan tangan si Kakak. Semoga semangat terus menulis ya Kak, apalagi jika Kakak mau jadi penulis beneran, insyaAllah didukung.

Lalu, penasaran melihat surat Nadhifa tentang hasil UTS agamanya, ini dia....

Surat 'perdamaian' buat Mami...

Well, sebenarnya saya masih belum habis pikir dengan terbitnya surta ini. Kenapa anak usia 7 tahun sudah memiliki konsep menyuap. Padahal selama ini saya juga marah bukan yang giman-gimana juga. Paling hanya mengingatkan agar lebih konsentrasi dan teliti. Tapi, namapun anak kecil, jadinya memang tugas orang tua untuk mengarahkan si anak bukan...

Entah kenapa, tiba-tiba ingin berkonsultasi dengan KPK terkait upaya penyuapan ini, hahahaha #drama




Tidak ada komentar:

Posting Komentar