Ternyata punya aktifitas baru setelah sekian lama menjalani rutinitas yang flat dan relatif sama dalam jangka waktu yang lama tidak baik juga buat otak dan tubuh. Kita cenderung pasif dan ga kreatif. Ini benar-benar saya rasakan beberapa hari ini. Beneran, ga boong. Meski daily activity menjadi lebih berat tapi hatinya happy aja gitu, heheu.
Jadi, selama Diklat ini sebenarnya disediakan fasilitas buat nginap. Tapi, secara saya orangnya gak bisa jauh dari anak-anak (suami for sure:p) berasa berat aja lah ya buat nginap-nginap gitu. Apalagi jika ingat si baby Neio yang selau minta mimi ASI setiap mala, makin ga tega lah saya si ibu bijak ini untuk menginap. So, selama masih memungkinkan untuk pulang ke rumah tidak ada alasan untuk menginap. Pernah di hari pertama Diklat saya harus pulang jam 9 malam, hiks (untung hari-hari berikutnya ga ada yang nyampe malam banget-banget begitu).
Jarak tempat Diklat ke rumah siy lumayan, ga terlalu jauh juga (Kebun Jeruk-Bintaro). Tapi rutenya benar-benar baru buat saya. Kata orang dekat tapi bagi pengguna transportasi publik macam saya awal-awal pastinya bingung juga. Kalau naik taksi terus pastinya bangkrut juga dong. Jadi, mau tak mau saya harus menjajal kereta juga atau bareng Bapak suami pagi-pagi (diantar sampai tempat diklat) dan pulangnya tentu dijemput lagi (berasa jadi nyonyah beneran:p).
Apa siy Pranata Humas? Jadi, sesuai dengan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengatur tentang Pengawai Negeri Sipil, nantinya jabatan di pemerintahan itu tidak ada Eselon 4 (Kepala Seksi, Kepala Sub. Bagian) dan Eselon 3 (Kepala Bidang, Kepala Bagian). Semua PNS akan diarahkan menjadi Jabatan Fungsional, sebuah jabatan yang memang bukan lagi di level struktural, tapi lebih megedepankan fungsi-fungsi sebsuai bidangnya. Kenaikan pangkat/golongan juga didasarkan pada kemampuan PNS mengumpulkan angka kredit dalam bekerja. Tak jarang, seorang PNS yang memiliki jabatan fungsional keahlian tertentu (Pranata Komputer, Pranata Humas, Arsiparis, dll) bisa naik pangkat 2 tahun sekali, menariiiik kaaaan.
Lewat jabatan fungsional ini pula kita tak usah dipusingkan mengejar jabatan dan mengelola anggaran pemerintah yang rigid dan rumit itu (secara ya dari dulu saya memang tidak suka dengan angka-angka). So far, saya merasa nge klik aja dengan jabatan fungsional ini. Rata-rata, teman-teman yang ikut Diklat juga merasakan hal yang sama.
Nah, salah satu hal baru yang cukup menantang selama Diklat ini saya dituntut untuk berolahraga seminggu 3 kali. Olah raga pagi pukul 05.30 cukup bikin mata sepet karena setengah 5 harus bangun dan siap-siap mengejar kereta. Tapi olahraga rutin tidak menjamin berat badan stabil atau bahkan turun (ngareeeep). Malahan baru 2 minggu Diklat, sukses menambah timbunan lemak 2 kg di tubuh, huaaaaaa. Namapun makan gretongan, jadi kudu dimaksimalkan *prinsip ogah rugi, hahahaha.
Hari pertama olahraga pagi saya sukses terlambat. Kereta yang jadwal seharusnya pukul 04.55 ternyata mengalami gangguan. Jadilah kereta baru datang pukul 05.30. Keterlambatan kereta berbuah hukuman dong dari sang instruktur. Saya bersama seorang teman lainnya yang waktu itu juga terlambat "dihukum" untuk senam di depan sebagai instruktur bayangan. Buat saya yang emang setengah banci tampil ini tentu enjoy aja dong. Eh, pas liat gerakan senam saya si instrukturnya jadi senang gitu sambil nanya "Mbak Winny suka olahraga ya?!...huahahaha. Besok-besoknya jadi ketagihan nugasin saya jadi asisten instruktur gitu (potong honornya niy si ibu, pissss)
Lalu, bagaimana dengan materi Diklat nya? Materi -materi selama Diklat juga sebenarnya menarik banget. Sayang, ada beberapa pemateri (dosen) yang kurang pas dalam mengajar, jadinya ya ngantuk lah yaaa. Bawaannya nungguin coffee break aja, eh abis itu masuk kelas ngantuk lagi., ppfffhhh. Termasuk saat saya mengerjakan tulisan ini, salah satunya karena alasan tersebut di atas.
Mengikuti Diklat dan merasakan suasana belajar ternyata bikin otak fresh ya. Benar-benar fresh dalam arti sebenarnya. Suasana kelas, paparan materi dari sorotan proyektor, focus group discussion sampai tugas lapangan bikin liputan berita....Ooooh, it is so me. Sampai akhirnya terinspirasi untuk segera merealisasikan rencana S2 yang selalu tertunda. Oh God, please make it happen....aminnn.
Lalu, ada apa lagi di bulan Mei? Di bulan ini pula saya sukses dimutasi dari kantor lama. Bilangnya siy memang ada rotasi staf gitu. Nah, untuk saya, konon kabarnya pertimbangan pimpinan karena lebih dekat rumah jadi dimutasi lah ke Humas Suku Dinas yang ada di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Kaget kah saya? Tentu tidaaaak. Di kantor baru ini pastinya saya bisa menambah qulity time bersama bapak Suami yang juga berkantor di sekitar sana. At least, kita bisa lunch bareng, kalau lagi sama-sama ga ada bos kita bisa nonton bareng deh, hehehehe *mulai salah fokus.
Kejutan-kejutan baru di bulan Mei ini berhasil memberi warna dalam hidup saya. Semoga akan selalu ada warna baru yang bisa menambah semangat untuk terus berkarya dan berkreasi, aminnnnn.
This is my new life, my new hope and full of challenge...
What is yours....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar