Rabu, 09 April 2014

Dunia Anak

Bermain menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sayang, saat ini di era serba digital kadang dunia bermain anak seringkali terenggut gadget milik orang tua. Bahkan tak sedikit anak yang sudah disediakan gadget sendiri di usia dini mereka. Ketika mereka berkumpul, entah bersama teman atau saudara biasanya mereka sudah asyik dengan 'dunia' masing-masing. Bukankah seharusnya saat-saat berkumpul menjadi sarana yang menyenangkan untuk sekedar ngobrol atau berinteraksi lewat permainan.

Saya bukan termasuk orang yang anti dengan maraknya penggunaan gadget pada anak-anak masa kini. Tapi, menurut saya sebagai orang tua, kita memegang peranan penting untuk mengontrol mereka. Ada saatnya mereka bisa bermain dengan gadget namun adakalanya mereka juga harus bisa bersosialisasi dan berinteraksi layaknya anak-anak. Kegiatan seperti bersepeda, main bola di lapangan, jatuh bangun mengejar layangan bahkan berantem dengan teman sebaya tetap harus mereka rasakan. Karena sejatinya begitulah dunia anak. Dunia penuh keceriaan, kegembiraan dan sesekali diwarnai tangis air mata.


Kursi 'Kebesaran', nonton hayukk, becanda juga mariii...



Lewat bermain anak-anak juga belajar mengembangkan kreatifitas mereka. Banyak hal yang bisa dieksplore di sekitar mereka. Kita tentu tidak ingin anak-anak tumbuh dengan hanya mengenal games di dunia virtual yang menjadikan mereka cenderung pasif. Pada akhirnya kecerdasan intelektual tidak didukung kecerdasan emosi karena mereka minim interaksi.









Lagi jadi montir motor tapi mulutnya kenapa jadi monyong gitu Neio *LirikPapi

Bongkar laci stok dan tu tuuut...tu tuuuut...*NeioHebat (abaikan merk odol dan shampoo)
Hingga saat ini saya masih berusaha mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak. Nadhifa dulu sempat bergantung pada smartphone sang kakek kini mulai dibatasi dengan mengikutsertakan kumon lanjut belajar ngaji di TPQ (Taman Pendidikan Qur'an). Namun, ketika penggunaan smartphone dibatasi (seringkali dibilang kalau smartphone kakek dibawa mami ke kantor, gak apa-apalah ya, bohong demi kebaikan anak ini, hehehe), tv pun jadi alternatif. Akhirnya sekarang saya juga sedang belajar membatasi waktu menonton televisi. Ini agak susah, masa iya TV nya juga harus diumpetin dan dibilangin dibawa ke kantor juga. Jelas tidak mungkin. Kalau untuk kebiasaan nonton TV ini saya benar-benar ingin menanamkan bahwa banyak tayangan yang memang tidak layak ditonton (terutama di TV lokal kita). Memberikan pengertian manaya tanyangan yang bisa ditonton dan mana yang tidak. Semoga Nadhifa bisa belajar untuk memilah dan memilih tayangan yang benar-benar layak ditonton sesuai usianya.

Sementara si adek Neio justru sekarang lagi senang-senangnya nonton DVD (Thomas, barney, etc). Tak hanya itu, nonton di youtube seringkali menjadi pilihan menarik buat Neio karena dia bebas request lagu-lagu anak yang dia inginkan. Saking banyaknya pilihan, Neio justru jadi bosenan dan suka bilang NO..NO...saat pertengahan lagu atau tidak suka dengan lagu pilihan (Mami)nya.

Lewat lagu ini juga lah si baby Neio juga belajar banyak kosa kata baru. Untuk anak usia 21 bulan dan cowok pula (beberapa banyak yang beranggapan baby cowok suka telat ngomong), Neio termasuk anak yang cukup cerewet dan cepat mengerti. Semalam kejadian dong, abis bermain lempar tongkat golf mainan dari tangga dengan si Kakak, akhirnya saya memindahkan Neio ke dalam kamar. Niatnya siy buat ganti baju tidur dan siap-siap tidur dong ya pastinya. Tapi karena tidur siangnya agak lama, jadinya abis ganti baju tidur kok belum ada tanda-tanda mengantuk. Akhirnya saya ajak ngobrol aja dong si anak cowok ini. Amazing, Neio betah lo nemenin saya ngobrol kurang lebih 20 menit dan dia tetap dalam posisi tiduran. Biasanya kan sambil lari sana-lari sini atau loncat sana-loncat sini. Tapi, pas ngobrol semalam, Neio benar-benar fokus dan full eye contact. Obrolannya siy biasa, mengulang nama-nama keluarga/saudara/teman-temannya, nama benda kesukaan, jenis-jenis hewan dan suaranya, lagu favorit dan obrolan ringan lain khas anak usia menjelang 2 tahun. Bahagiaaaaa....

Semoga kita tetap bisa ngobrol terus ya Neio. Kayanya Neio berbakat buat jadi teman curhat Mami kelak (selain kakak juga tentunya) :).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar