Senin, 21 April 2014

I (dont) Like Monday

Istilah I (dont) like monday sudah tenar banget kan ya. Apalagi dulu ada sebuah stasiun radio Jakarta yang bikin istilah ini jadi program rutinnya, on air dan off air. Ga tau juga deh sekarang programnya masih eksis atau gak. Jadi, mumpung gaungnya masih terdengar dan ada korelasinya dengan pengalaman di setiap senin saya, gak apa-apa dong dijadiin judul postingan, hehehe (suka-suka situh, toh ini kan blog situh..:p).

Jadi, sebenarnya setiap Senin (dan juga hari-hari lainnya) sebenarnya kisahnya mirip-mirip hehe, yaitu kesiangan a.k.a telat bangun. Tapi, ini bukan semata salah saya, justru Baby Neio lah yang selalu bikin saya sukses kesiangan, bahahaha, bisa-bisanya nyalahin anak kecil. Jadi, setiap kali mau bangun, baby Neio selalu nagih 'mimik'...'mimik" dan 'mimik' (semalaman masih kurang apa dek?). Sementara kan mami nya harus mandi dan siap-siap. Malu juga sholat subuh kesiangan terus, huaaaa.

Kruntelan ama Neio bangun tidur itu memang sesuatu yaaa (kalau ama Bapaknya mah ga usah dibahas lah ya, beda cerita, huhuhu). Biasanya, si Kakak selalu nyusul dari kamar sebelah dan kita kruntelan bertiga, wah indahnya dunia banget lah pokoknya itu. Apalagi di saat-saat weekend dan mereka mengerti mak-bapaknya ga harus ke kantor. Tapi, ya itu, ketika senin menjelang pasti semua langsung berubah drama. Di satu sisi masih ga tega ninggalin baby Neio yang masih pengen di kekeupin namun di sisi lain kewajiban sebagai aparatur harus dipenuhi, halaaah...

Seperti kisah senin pagi hari ini, di saat Neio masih ingin dikelonin, jarum jam mulai tidak bersahabat. Alhasil, saat akan pakai baju (maaf ya kalau agak vulgar, tapi entah kenapa baby Neio senang sekali menemani rutuinitas pakai baju abis mandi ini, apakah ini baik buat perkembangan anak laki-laki, mohon pencerahannya Kak Seto) pasti dia akan menunjuk lemari mana yang harus dibuka. jadi, memang Neio sudah bisa membedakan baju-baju rumah dan baju pergi. Jadi, pagi tadi, Neio dengan semangatnya langsung membukakan pintu lemari baju rumah lebih spesifiknya daster. Hal yang sama juga dilakukan hari-hari lainnya. Padahal, kan pagi ini akuh harus ke kantor. Namun, demi mengurangi kehebohan pagi itu akhirnya saya pakai lah daster pilihan Neio. Di saat Neio lengah, maka saya akan buru-buru ganti baju kerja (duuuuh, Neio pagi-pagi bikin galau deh ah).

Di saat yang hampir bersamaan, saya juga harus nyuapin Neio sarapan pagi. Pokoknya selama masih mencium 'aroma' maknya, Neio tidak mau disuapin orang lain, harus saya. Tak hanya sarapan siy, mandi juga gitu, makan siang apalagi, makan sore pasti dengan mak nya juga, pokoknya kalau sudah weekend, all long day with mommy. Mommy's little boy banget lah. Kalau sudah begini, bapaknya selalu ngomelin mak nya 'anak cowok koq dikekeupin terus, makanya jadi manja'. Lah, anaknya yang mau koq Pak (sok-sok defensive, hahaha).

Di usia yang mau 22 bulan ini, kosa kata Neio memang sudah cukup banyak, mulai belajar merangkai kata dan celetukan-celetukannya lucu banget deh. Kemarin, saat kita lagi cerita-cerita mau pergi gitu, tiba-tiba Neio bilang "Ituuut...dong". Jadi antara kata ikut dan 'dong' nya ada jeda aja gitu, hehehe. Sebelumnya cuma bilang "ituuuut" doang. Lalu, kalau sudah weekend pasti mobil gak akan bisa nganggur. Bentar-bentar Neio akan nunjuk-nunjuk 'bum-bum' (baca: mobil) nya sambil bilang "Jalan-jalan". Atau di lain waktu, si baby Neio akan berinisiatif sendiri ke laci penyimpanan kunci mobil sambil mainin remote dan kita sebagai orang dewasa menangkap sinyal kalau Neio mau jalan. Bahagianya jadi anak kecil yaaaaa...


Lalu, apa korelasinya dengan I (dont) like monday? hahahaha. Yup, senin menjadi hari dimana saya bisa terbebas dari rengekan-rengekan Neio (ibu durhaka *pisss) tapi tetap aja baru nyampe kantor diteleponin, kangen, hahahaha. Namun, jujur dari lubuk hati paling dalam, saya selalu berharap Senin juga jadi bagian dari Weekend. Maksudnya liburnya jadi Sabtu, Minggu, Senin...demi quality time bersama keluarga Pak Presiden...#mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar