Senin, 07 April 2014

Grow Old with You

I wanna Grow Old With You - Adam Sandler

I wanna make you smile  
whenever you're sad  
carry you around 
when your arthritis is bad  
all i wanna do, is grow old with you
 

I'll get you medicine 
when your tummy aches  
Build you a fire if the furnace breaks 
So, it could be so nice 
growing old with you,....
 

I'll miss you  
Kiss you  
Give you my coat when you are cold  
Need you 
Feed you 
Even let you hold the remote control.
 

So let me do the dishes 
in our kitchen sink 
 Put you to bed when you've had too much to drink  
Oh I could be the man 
that grows old with you  
I wanna grow old with you

Nyanyiin lagu ini pasti langsung kebayang Adam Sandler ngejar Drew Barrymore ke atas pesawat trus si Adam nya nyanyi sambil diliatin penumpang satu pesawat di film "The Wedding Singer". Kalo ga salah film ini sempat booming di akhir tahun 90-an (huaaaa, tua bangeeettt). Seperti banyak film Hollywood lainnya, bisa ditebak, endingnya Mbak Drew ini termehek-mehek trus meluk dan kiss si Mas Adam gitu kan yaaaa....

Tapi, buat saya si Roker (Rombongan Kereta) dan Walker (pejalan kaki) sejati ini punya interpretasi sendiri bila ingat lagu ini. Atau lebih tepatnya, beberapa kali lihat adegan nyata di kehidupan sehari-hari yang akhirnya reflek langsung bersenandung nyanyiin lagu ini. Pernah saat masih suka naik kereta ekonomi (waktu itu masih ada Kereta Rel Listri/KRL yang belum pakai AC) sering banget melihat sepasang kakek nenek yang berjuang ikut naik di stasiun kedua setelah stasiun keberangkatan. Pastinya sudah penuh dong. Memang ada saja penumpang yang selalu memberikan kursinya pada pasangan lanjut usia ini. Tapi, koq ya tetap saja ngenes ngeliatnya. Setiap hari masih harus beraktifitas rutin layaknya pekerja kantor produktif padahal mereka sudah seharusnya beristirahat karena kondisi fisik yang pastinya sudah serba terbatas. 

Si kakek, yang sepertinya berusisa 70-an dan mengalami masalah penglihatan selalu menggandeng tangan si nenek, seolah takut terpisah. Begitu juga sebaliknya, si nenek juga akan mendahulukan si kakek untuk duduk ketika kursi yang tersedia hanya cukup 1 orang. So sweet

Semoga transportasi umum kita bisa lebih ramah ya buat lansia...
 Di adegan lain, saat jalan kaki dekat rumah, sepasang kakek nenek lanjut usia terlihat asyik ngajak main cucunya yang masih batita. Usia lanjut tak menghalangi mereka untuk menemani cucu tercinta. Mengingatkan saya akan kebersamaan Mama dan Papa dulu saat menemani Nadhifa bermain. 

Tapi masih teringat jelas bagaimana Papa merawat Mama dengan penuh kasih saat Mama sakit dulu. Bahkan, kita anak-anak tidak ada yang menyaingi ketelatenan Papa. Ketika kita bilang "Ayo Pa, gantian, papa istirahat dulu, kan capek", dengan lirih Papa akan menolak, "Udah, biar Papa saja, toh Mama sudah merawat dan membesarkan 3 orang anak Papa." *speechless dan berkaca-kaca.

Belum lagi ketika membaca kebersamaan Ibu Ainun (Almh) dan Bapak Habibie di buku Habibie Ainun yang juga sempat difilmkan. Itu seolah-olah cerminan kisah Mama dan Papa banget (di masa sakit Mama dulu). Tak mau berpisah sedetik pun. Seolah tak ingin melewatkan rintihan kesakitan atau bahkan detik-detik saat ajal menjelang sekalipun.
kebersamaan yang indah dan selalu manis untuk dikenang
I Wanna Grow Old With You dalam kisah nyata ternyata jauh lebih meaningful dibandingkan kisah-kisah manis di film manapun. Menyaksikan langsung gerak-gerik pasangan dengan penuh cinta di usia senjanya. Tertawa dan menangis bersama, berbagi cerita, berpegangan tangan, hingga akhirnya maut memisahkan, dan yang masih diberikan umur panjang akan membisikkan kata Lailahaillallah dan 'selamat jalan sayang' ke telinga pasangannya. 

And I Wanna Grow old With You too Hubby 


This story tribute to you Papa...best ever daddy in the world








Tidak ada komentar:

Posting Komentar