Minggu, 02 Maret 2014

I (don't) like Monday

Senin penuh drama. Yup, at least itulah yang saya rasakan pagi ini. Berangkat ke kantor agak kesiangan (agak lo ya...#beladiri) berdampak pada kesengsaraan di stasiun.

Awal drama dimulai saat mau berangkat ke kantor. Selama 2 hari full bersama (weekend), pagi-pagi si kecil Neio sudah menunjukkan protesnya saat maknya tercinta siap-siap ngantor. Ke-grumpy-an si adek Neio dimulai dari merengek minta gendong, ngelarang maknya ambil kerudung sampai ngajak main mobil-mobilan baru. Di tengah situasi yang bikin galau itu pun akhirnya saya paksakan untuk tetap berangkat. Ritual keliling seputaran naik motor pun tidak dilakukan karena takut ketinggalan kereta. So sorry Neio.

Apa daya, entah kenapa yang namanya Senin itu selalu menguji mood banget ya. Sampainya di stasiun, kerata ekonomi langganan yang biasa nampung kalau saya ketinggalan CL (Commuter Line) baru saja berangkat. Akhirnya pasrah menunggu CL berikutnya dan sukses tidak tertampung. Seorang satpam berusaha memberikan pencerahan sambil berujar "Ga usah maksa bu, kereta berikutnya sudah di stasiun Sudimara" artinya perkiraan normal 5-10 menit kemudian datang. Pasrah menunggu CL berikutnya, eh malah disalip KA Ekonomi duluan yang berjalan langsung. Barulah 20 menit kemudian datang CL yang ditunggu. Namun harapan untuk bisa naik CL itu akhirnya harus punah pula. Semua gerbong sama padatnya. Drama dorong mendorong di pintu kereta tak terelakkan. Melihat saya berusaha susah payah untuk masuk, si satpam tadi lagi-lagi berujar "Jangan maksa bu, pintu mau ditutup". Karena kesal, saya balik bilang "Saya mau nunggu berapa kereta lagi baru bisa terangkut". Eh dengan santainya dia balik bilang "maklum bu hari senin memang penuh". Satpamnya siy berusaha nyariin tempat yang bisa nampung tap apa daya....emang ga ada space (meski body langsing tetap saja ga tertampung *siap2 ditimpuk). 

Tapiiiiiii,  harusnya di saat-saat jam sibuk bukannya jumlah rangkaian KA atau jadwal KA harusnya ditambah, bukan malah nyalahin hari #colekMrJonan. Kalau begini gimana mau beralih ke KA coba, udahlah ga nyaman, bikin telat, hidup mobil pribadi, wkwkwkwkw.

Endingnya siy saya tetap tidak terangkut dan baru terangkut di CL ketiga sejak saya tiba di stasiun (artinya saya harus menunggu kurang lebih 45 menit di stasiun ditolak 2 CL, ckckckckckc). Sambil menunggu bisa terangkut, tidak terasa bulir-bulir hangat terasa membasahi pipi. Norak ya, ga keangkut KA sampai harus mewek di stasiun *tak layak ditiru. Ternyata oh ternyata keringat dan air mata tidak hanya sebatas ungkapan tapi benar-benar saya rasakan dalam arti sebenarnya hari ini #dramaqueenbegins, hehehehehe.

Beruntung, setibanya di kantor masih bisa melihat wajah-wajah seru partner kerja sambil bilang "Wah kirain lo ga masuk win...". Maklum lah ya, pegawai teladan jarang telat, sekalinya telat dikira ga masuk deh, hihihihi.

So, monday...please be nice to me...thank you


Tidak ada komentar:

Posting Komentar